RSS

Tuesday, July 5, 2011

MOTIVASI: Peng'alam'an


BISMILLAHIRAHMANIRAHIM
Assalamualaikum wbt,
Peng’alam’an dan Pengalaman

Ak tertarik untuk kita sama2 melihat seketika sebuah filosofi yang dapat di petik daripada makhluk Allah yang kita kenal sebagai ‘ANGSA’. Ya teringat ak pada sebuah slot dalam sebuah kem kepimpinan yang pernah ak hadiri dimana penceramah telah membawakan  suatu mesej besar. 

Wajar jika kita memaknai definisi ‘pengalaman’ itu sebagai peng ‘alam’an.  Manusia yang bijak akan melihat alam dalam dirinya. Dan dirinya adalah alam. Dan nyatalah benar kalam Allah dalam kitabNya yang bermaksud;
tidak aku jadikan sesuatu itu dengan sia-sia melainkan kamu adalah orang-orang yang berfikir’

Moga kita adalah dari golongan hambaNya yang sentiasa berfikir tentang setiap pencitaanNya...

Tanda2 orang yang mendapat rahmat Allah ialah apabila dia merenung langit dia melihat kebesaran Allah, apabila dia melihat laut dia mengakui kebesaran Allah dan apabila dia melihat pepohon dia mengakui kehebatan Allah...

Berbalik kepada Angsa, Kalau kita tinggal di negara empat musim, maka pada musim gugur akan terlihat rombongan burung angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim sejuk. Burung-burung angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf "V". Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah tentang mengapa rombongan burung angsa tersebut terbang dengan formasi "V".

Formasi 'V' yang dibentuk

Hikmah Allah mencipta burung ini buat manusia

Fakta:
Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan "daya dukung" bagi burung yang terbang tepat di belakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah payah untuk menembus “dinding udara” di depannya. Dengan terbang dalam formasi "V", seluruh kawanan dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh daripada kalau setiap burung terbang sendirian. Dengan ketinggian 10km dari daratan ke udara.

Pelajaran:
Orang-orang yang bergerak dalam arah dan tujuan yang sama serta saling memberi dalam masyarakat sekeliling  dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan lebih mudah. Ini terjadi karena mereka menjalaninya dengan saling mendorong dan mendukung antara satu sama lain.
Fakta:
Kalau seekor burung angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sukar untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil kelebihan dari daya dukung yang diberikan burung di depannya.

Pelajaran:
Kalau kita berfikir secara logik umum seperti seekor burung angsa,andaikan kita tinggal dalam formasi dengan mereka yang berjalan di depan. Kita pasti berkeinginan untuk menerima bantuan dan memberikan bantuan kepada yang lain. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama.
Fakta:
Ketika ‘pemimpin’ burung angsa yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan burung angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.

Pelajaran:
Adalah mejadi realistik dalam kehidupan ini untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergilir-gilir dan memimpin secara bersama. Kesanggupan untuk menjadi pengganti pemimpin harus dihayati daripada formasi angsa ini. Seperti halnya burung angsa, manusia saling bergantung satu dengan lain dalam hal kemampuan, tanggungan dan memiliki keunikan dalam setiap anugerahNya. Justeru, setiap insan itu ada kekuatan yang tersendiri dalam tidak sedar dia mampu mendukung semula organisasi yang terbina.
Fakta:
Burung-burung angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara riuh rendah dari belakang untuk memberikan semangat kepada burung angsa yang terbang di depan sehingga kelajuan terbangan dapat dijaga.

Pelajaran:
Kita harus memastikan bahwa suara kita akan memberikan kekuatan. Dalam kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai menjadi lebih besar. Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati atau nilai-nilai utama dan saling menguatkan) adalah kualiti suara yang kita cari. Kita harus memastikan bahwa suara kita akan menguatkan dan bukan melemahkan
.
Fakta:
Ketika seekor burung angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua burung angsa yang lain akan ikut keluar dari formasi bersama burung angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka akan tinggal dengan burung angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.

Pelajaran:
Kalau kita punya sifat ehsan, setidaknya seperti seekor burung angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama kita dalam saat-saat sulit mereka, sama seperti ketika segalanya berkeadaan baik. 

Bagaimana mungkin burung angsa yang tak dianugerahkan akal kepadanya mampu mencipta sebuah filosofi yang cukup bermakna buat manusia, justeru..apakah perlu untuk terus mencari perbedaan antara kita tanpa banyak berfikir mencari jalan terbaik atau solusi bagi tiap permasalahan yang timbul.

Bukankah lebih baik kita bahu membahu saling mengisi kekurangan? Dan jawapannya ada pada kita...
‘Hanya jauhari yang mengenal manikam’

Semoga filosofi ini bermanfaat buat kita semua.

~wassalam~



2 comments:

Anonymous said...

salam,
it's a nice one!
perjuangan mesti diteruskan sekalipun ada dari kalangan kita kecundagan. perjuangan perlukan kefahaman. kita berjuang bukan kerana individu, andai kerana individu yang kita perjuangkan satu masa dia akan pergi...lantaran itu semangat untuk meneruskan perjalanan jua akan seiring menurun. awas..ini sangat merbahaya...

Ingatlah, dalam perjuangan ini kita bukanlah pemula dan janganlah ia terkubur di tangan kita..nauzubillah..kita hanyalh mata rantai..bukan penyambung dan bukanlah penghujung, moga ada penerus untuk generasi mendatang sehingga tertegaknya Islam di bumi ini..dan janji kemenangan itu pasti.
wallahua'lam

Fikh said...

wslmwbt,
thnks Anonymous.
InsyaAllh.. :)

Post a Comment

 
Copyright Pena 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .